Baru baru ini saya baca berita di koran dan menonton berita di televisi tentang kedatangan Hasan Tiro di bumi aceh. Di sana diberitakan bahwa Hasan Tiro ini merupakan founding father-nya atau pendiri dari Gerakan Separatis Aceh Merdeka atau yang lebih dikenal dengan sebutan GAM (gerakan Aceh Merdeka). DI televisi terlihat ramai orang aceh berduyun duyun menyambut Hasan Tiro yang selama 32 tahun tinggal Di Swedia sana, layaknya seorang raja. Kemudian ada pasukan yang serba hitam dengan menggunakan selempang berwarna merah putih merah yang NB-nya merupakan warna kebesaran GAM, mereka mengawal peng-GEDE-nya itu mulai dari turun . Katanya sih dia rindu kampung halaman yang lama sudah ia tinggalkan. Kelihatannya penyambutannya lebih heboh dari pada penyambutan SBY (presiden kita tercinta) kalau sedang mengadakan kunjungan kerja di suatu daerah. Menurut saya GAM kan sebelumya sudah menandatangani perjanjian JENEWA, SWISS untuk kembali ke NKRI dengan sepenuhnya, namun kalau kita lihat cuplikan tadi sepertinya semangat dan jiwa GAM masih ada dalam diri mereka. Hal ini dibuktikan antusias orang aceh yang menganggap ”beliau” itu pemimpin dan pahlawan. Bukan tidak mungkin jiwa mereka akan timbul lagi. Tapi bagaimanapun juga tidak ada salahnya melakukan hal seperti itu, toh itu tidak menimbulkan keributan dan timbul dengan jiwa mereka. Dan juga kalau kita pikir-pikir sudah tampak kedamaian di Aceh yang sempat anjlok akibat tsunami dan hal lain. Dan untuk pak Hasan semoga bapak sehat selalu, dan jangan lagi tinggalkan NKRI tercinta ini. Yang terpenting semoga jiwa NKRI dalam diri mereka tetap terjaga.
MAJU INDONESIAKU!!!
